RSS Feed

Sabtu, 14 Desember 2013

Renungan Natal 2013


"BerNatal  Merah-Putih"

Kita pasti Merayakan Natal 2013 dalam suasana yang berbeda, ada yang merayakan Natal di gedung gereja yang serba mewah, ada pula di gedung gereja yang sederhana, ada pula di Ruko, rumah kontrakan yang dijadikan tempat berjumpa dengan Tuhan secara bersama. Kebetulan saya memilih Natal di tempat kontrakan, ada sebuah Gereja yang terdekat dengan tempat tinggal kami. Di sanalah, kami akan merayakan Natal tanggal 15 Desember 2013.
Saya tidak tahu persis saudara-saudara seiman di tempat-tempat lain di senatero Nusantara ini. Pemerintah memang menjamin keamanan dalam beribadah. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang tidak bebas dalam merayakan Natal 2013.
Kepada kita yang merayakan Natal, marilah kita merayakan Natal dalam “keberanian” (Natal Merah) dan “Kekudusan” (Natal Putih). Itulah natal kemanusiaan Indonesia. Kita teringat dengan lagu: Lihat bendera kita “merah-putih” … merah berarti berani, putih berarti suci/kudus. Kita dimerahkan (baca: diberanikan) karena penyertaan Tuhan, kita diputihkan karena penyertaan Tuhan.
“Marilah kita memiliki “keberanian dan kesucian” dalam merayakan Natal 2013.  Dalam Lukas, 2:10, para gembala diberi kekuatan untuk berani bernatal (berita kesukaan) yaitu kelahiran Juru Selamat. Dalam keyakinan kepada Dia yang telah menganugerahkan keselamatan pada kita, kita mesti berani tapi juga menjaga kekudusan. Keberanian dan kekudusan hendaknya mewarnai Natal 2013.
Akhirnya, kami sekeluarga mengucapkan “Selamat Natal 25 Desember 2013” Kepada yang merayakan dan juga kepada sesame saudara di Indonesia yang menghargai komunitas yang merayakan Natal.


Dr. Yonas Muanley, M.Th.

0 komentar:

Posting Komentar